Komnas PA: Permainan Skip Challenge Harus Dihentikan

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Video permainan anak berbahaya yang disebut pass out challenge atau skip challenge sempat menghebohkan media sosial. Permainan berbahaya tersebut dikatakan bisa berakibat pada kesehatan hingga kematian.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, permainan tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan fisik dan bisa mencederai anak bahkan menyebabkan menghilangkan nyawa orang.

"Yah saya kira itu bentuk kekerasan juga. Itu hati-hati. Karena permainan seperti itu dapat mencederai orang bahkan bisa menghilangkan nyawa orang lain. Itu kan belum tentu dalam kondisi fit dan sehat. Apalagi tempat organ yang sensitif seperti paru paru dan dada," kata Arist kepada VIVA.co.id, Jumat 10 Maret 2017.

Mieke Amalia Anggap 'Skip Challenge' Permainan Bodoh

Untuk itu, dia meminta agar hal tersebut dihentikan walaupun dikemas dalam bentuk permainan.

"Komnas PA jadi minta ini dihentikan dan gak boleh dilakukan karena ini salah satu bentuk kekerasan yang bisa mencederai," ujarnya.

Apalagi, kata Arist, jika permainan itu dilakukan di lingkungan sekolah. Menurutnya, lingkungan sekolah harus steril dari bentuk segala kekerasan apapun alasannya.

"Jadi kalau permainan kekerasan ada disekolah dan dibiarkan sekolah itu adalah bentuk pembiaran sekolah terhadap kekerasan," ucapnya.

Ia pun meminta peran guru bukan hanya sekedar mengawasi. Namun melarang jika ada anak didiknya diketahui bermain seperti itu.

"Yah dia bukan hanya mengawasi tapi melarang. Harus melarang karena lingkungan sekolah harus steril terhadap itu. Harus di sadarkan. Harus ada penambahan informasi yang mengingatkan fenomena seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya, beredar viral di media sosial, sebuah video anak-anak sekolah yang melakukan pass out challenge, beredar gencar di YouTube dan Facebook.

Permainan tersebut dilakukan dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tersebut kehilangan kesadaran. Setelah beberapa saat anak akan siuman.

Banyak anak menganggap ini pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan. Padahal permainan tersebut jelas berbahaya jika dilakukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya