Kegiatan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Anak Alami Diabetes

Anak nonton TV
Sumber :
  • Pixabay/ mojzagrebinfo

VIVA.co.id – Seorang anak yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari terpaku bermain komputer atau video games punya kaitan yang kuat dengan risiko diabetes. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak yang menonton terlalu banyak televisi atau yang duduk menggunakan smartphone mereka untuk waktu yang lama, seperti yang ditemukan sebuah penelitian.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya
Hubungan antara waktu di depan layar dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 adalah karena anak-anak  menjadi lebih gemuk dan tubuh mereka kurang mampu mengontrol kadar gula darah. 
 
Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes
Kaitan ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh University of London, dari 4.495 siswa berusia sembilan dan sepuluh di 200 sekolah. Mereka menghabiskan tiga jam atau lebih di depan layar, hampir satu dari lima,  yang lebih berat dan mengalami peningkatan lemak tubuh.
 
5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!
Anak laki-laki lebih berisiko tinggi dibandingkan perempuan untuk  menghabiskan 3 jam atau lebih pada waktu di depan layar, seperti anak-anak di Afrika-Karibia dibandingkan dengan teman-teman seusianya di Eropa atau Asia Selatan. 
 
Rasio berat yang lebih tinggi dan ketebalan lipatan kulit semua lebih tinggi ditemukan pada mereka yang menghabiskan tiga jam atau lebih sehari di depan layar daripada mereka yang menghabiskan satu jam atau kurang.
 
Disamping itu, ada juga kaitan dengan kadar gula darah, leptin hormon yang mengontrol nafsu makan,  dan resistensi insulin. Semua merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2, yang bisa ditangkal oleh perubahan gaya hidup.
 
Dr Claire Nightingale, daei University of London , yang memimpin penelitian, mengatakan, temuan ini menunjukkan, bahwa mengurangi waktu di depan layar mungkin bermanfaat dalam mengurangi tipe 2 faktor risiko diabetes.
 
Dan Howarth, pakar Diabetes asal Inggris, juga mengatakan penting untuk  mendorong aktivitas fisik bagi gaya hidup untuk anak-anak dan orang dewasa. "Menjaga kesehatan, diet seimbang juga penting untuk mengurangi risiko diabetes."
 
Dr Justin Warner, dari Royal College of Pediatri dan Kesehatan Anak, mengatakan, temuan ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena berpotensi untuk terus diperbaharui.
 
"Yang perlu ditekankan ialah pendidikan tentang pentingnya aktivitas fisik pada semua anak untuk mengurangi risiko konsekuensi yang merugikan tersebut."
 
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya