Bono Mulai Dijadikan Magnet Wisata di Riau

Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachma
Sumber :
  • VIVA.co.id/Kemenpar

VIVA.co.id – Provinsi Riau, meluncurkan Calender of event 2017. Tahun ini Riau mengangkat tema "Menyapa Dunia". Ada tiga acara besar, diantaranya adalah Festival Bekudo Bono, Bakar Tongkang, dan Pacu Jalur.

Sandiaga Uno Tegaskan Indonesia Aman Dikunjungi Wisatawan

Acara-acara besar pariwisata itu di persiapkan Riau demi menghadirkan lebih banyak wisatawan untuk datang, sekaligus mempromosikan Riau sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berbasis budaya Melayu secara intens dan lebih fokus.

Pada tahun ini, pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menjadikan Bono (fenomena alam berupa gelombang sungai di Kuala Kampar, Pelalawan yang dinilai para surfer dunia sebagai gelombang sungai terbaik di dunia) sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan dunia ke Riau, selain acara Bakar Tongkang dan Pacu Jaluar yang sudah dikenal ke mancaranegara. 

Hore! Di Gunung Prau Sudah Ada Posko Kesehatan dan Musala

“Kita fokus mengusung Bono agar benar-benar tampil atas kekuatannya yang dinilai sebagai gelombang sungai terbaik di dunia. Sejumlah peselancar mancanegara sudah membuktikannya. Kini bagaimana kita menghadirkan Bono atas keunikannya," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 17 Maret 2017.

Pihaknya akan total memperkenal Bono ke kancah dunia, Menurut Andi Rachman membangun pariwisata merupakan upaya kolektif yang membutuhkan sinergitas termasuk publik yang menjadi subjek di objek pariwisata.

Mengintip Wisata Batam, Hotel Mewah Hingga Banyak Pantai Indah

"Kita berharap ketika Bono sudah kuat, maka ia akan menjadi pintu masuk dalam memperkenalkan objek lain, termasuk pariwisata berbasis budaya sampai kuliner,” kata Andi Rachman.

Menteri Arief Yahya menyambut baik ditetapkan top tiga top acara pariwisata dalam Calender of Event Riau 2017, dengan menjadikan Bono sebagai ikon dalam menarik kunjungan wisatawan.

“Bono sudah dikenal ke seluruh dunia. Aset pariwisata Bumi Lancang Kuning ini harus dikelola secara profesional, dengan mempromosikan melalui event (Festival Bekudo Bono) menggunakan pendekatan POP (pre-event, on-event  dan post-event) agar mencapai sasaran yang optimal,” kata Arief Yahya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya