Hanung Selipkan Soal Kritik Identitas di Film Jomblo

Hanung Bramantyo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Agung

VIVA.co.id – Sineas ternama Indonesia, Hanung Bramantyo, dikenal kerap menyelipkan muatan-muatan penuh moral dalam filmnya. Hal itu kembali ia lakukan lewat film terbarunya "Jomblo".

Trending No 1, Serunya Teaser Trailer Film Satria Dewa: Gatotkaca

Film layar lebar yang dibuat ulang tersebut bakal mengandung bobot yang mumpuni sebagai sebuah tayangan komedi.

"Saya membuat film komedi, tapi enggak sekadar bikin penonton ketawa dengan slapstick yang stereotip dan begitu-begitu saja. Di sini, saya menambahkan sesuatu yang 'nyentil' soal sosial, politik dan religi," ujar Hanung di sela-sela syuting baru-baru ini. 

Anak Sembuh Cepat dari COVID-19, Ini Rahasia Zaskia Adya Mecca

Selain masalah slapstick stereotip, sosial, politik, dan religi di negeri ini, ada hal lain yang meresahkan Hanung. Dia meresahkan persoalan identitas yang masih saja membelenggu paradigma masyarakat di Tanah Air.

"Salah satu yang membuat saya agak gelisah pada negeri ini adalah persoalan identitas. Sekarang yang disebut pribumi itu siapa? Orang mata belo, kulit hitam, itu memang sah disebut pribumi? Terus yang bemata sipit enggak sah?" kata Hanung.

Kondisi Terkini 2 Anak Zaskia Adya Mecca yang Terpapar COVID-19

Perspektif ketampanan lewat warna kulit, kemudian menjadi sesuatu yang sering disalahartikan khalayak luas. Lantaran itu, Hanung menghadirkan tokoh Bimo, diperankan oleh Arie Kriting, sebagai orang asli Papua yang lahir dan besar di Yogyakarta.

"Karena dia ada di Jawa, yang mana pemikiran masyarakatnya masih terkonvensi bahwa orang ganteng itu berkulit putih maka ceritanya Bimo ini salah tempat. Coba kalau di Papua, pasti dia paling ganteng," ujarnya.

Tak hanya itu persoalan yang diangkat Hanung. Polemik masyarakat Yogyakarta yang mempermasalahkan warga Papua belakangam ini, turut ia sematkan dalam penokohan Arie sebagai Bimo.

"Bimo casing-nya Papua tapi berhati Yogya, itu juga saya lagi melakukan otokritik terhadap masyarakat Yogya yang baru-baru ini sedang mempersoalkan Papua, isunya kan lagi kencang banget. Itu jadi role model saya buat berbicara persoalan identitas dalam negeri ini," ujarnya.

Kritik Sosial

Hanung memastikan film “Jomblo” versi Reboot kali ini tidak hanya berbicara soal kisah cinta dan komedi, tapi juga kritik sosial. 

Sementara itu, lawan main Bimo adalah Doni, yang diperankan oleh Richard Kyle. Dia pria bule yang kerap dielu-elukan gadis Indonesia.

"Doni tidak perlu flirting, tinggal ngomong saja sudah bikin histeris. Jadi dalam filmnya nanti, bakal ada perkataan Bimo yang bilang kalau misalkan dia tinggal di negara Doni, dia pasti bakal jadi yang paling ganteng," ujar Hanung.

Proses syuting Jomblo bakal berlangsung sampai 12 April 2017 mendatang, dengan lokasi yang berada di sekitaran Jakarta. Saat ini, masa penggarapan telah berlangsung 11 hari, dimulai dari 18 Maret 2017. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya