Tak Sembarang Orang Bisa Jadi Tour Guide di Desa Sade

Workshop Penyusunan Storyline dan Teknis Story Telling Desa Adat Sade
Sumber :
  • Kementerian Pariwisata

VIVA.co.id – Pemandu wisata atau tour guide merupakan ujung tombak yang berhadapan langsung dengan wisatawan.

Ada Paket Wisata Seru saat Asian Games 2018, Seperti Apa?

Untuk dapat memberikan kualitas pariwisata yang baik, Kemenpar memberikan workshop kepada masyarakat yang terlibat dalam industri pariwisata, salah satunya di desa Adat Sade Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan tema ‘Workshop Penyusunan Storyline dan Teknis Story Telling Desa Adat Sade’.

Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Titin Fatimah mengatakan, workshop ini bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata tradisi dan seni budaya di Mandalika.

Haram Hukumnya Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri, Ini Penjelasannya

"Tidak sembarang orang bisa menjadi tour guide di desa Sade. Yang boleh menjadi tour guide di Sade adalah lelaki yang tinggal di desa adat Sade saja," kata Titin dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 30 Maret 2017.

Seperti diketahui, hanya mereka anak bungsu lelaki yang bisa tinggal di desa adat Sade, sementara lainnya tinggal di luar desa.

Open House di Istana, Warga Rela Antri Sejak Jam 6 Pagi Agar Ketemu Jokowi

Menjadi seorang pemandu wisata di Sade adalah sebuah tanggung jawab adat yang besar, karenanya mereka cukup taat menjalankan titah leluhur untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya asli Sade kepada para wisatawan.

"Setelah itu dengan kesadaran sendiri, mereka bisa memperbaiki apa yang kurang dan melakukan berbagai improvisasi dan kreasi sebagai tour guide agar apa yang mereka ceritakan kepada wisatawan benar-benar sesuai dengan yang diinginkan wisatawan itu sendiri," ucap Titin.

Tetty, yang menjadi pengisi materi dalam workshop itu mengatakan, masing-masing wisatawan memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Mungkin mereka tertarik dengan budayanya, historinya, landscape-nya, atau yang sekadar mencari spot-spot selfie.

"Sebagai seorang tour guide, harus bisa membaca kebutuhan wisatawan agar mendapatkan kesan yang lebih mendalam," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya