Go Digital Mudahkan Wisatawan Berlibur di Indonesia

Ilustrasi menulis.
Sumber :
  • Pixabay/ StartupStockPhotos

VIVA.co.id – Demi mewujudkan target pariwisata nasional 2017, yakni 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata mengatur strategi agar cita-cita itu benar-benar tercapai.

Strategi Baru Industri Perhotelan untuk Menarik Wisatawan Setelah Pandemi

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan ada tiga prioritas yang di fokuskan Kemenpar saat ini, yaitu, Homestay Desa Wisata, Go Digital, dan konektifitas udara.

"Homestay akan kami agendakan di Rakornas Triwulan II tahun 2017, tiga bulan ke depan," kata Menteri Arief dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 31 Maret 2017.

Kinerja Tiket.com Meningkat Seiring Pulihnya Industri Pariwisata

Go Digital, lanjut Arief Yahya, sudah dijalankan di Rakornas akhir tahun lalu. ITX. Indonesia Tourism Xchange bahkan sudah 6.000 industri pariwisata yang bergabung, dalam platform digital yang mempertemukan pembeli dan penjual.

Soal Go Digital itu, Menpar Arief sudah semakin blak-blakan. Tidak basa basi lagi, bahwa tanpa digital, industri akan titik! Tidak pakai koma lagi. "Dahulu selama di Telkom, kami punya 124.000 wartel di Indonesia. Walk in service seperti itu akan mati, dan sudah terbukti, begitu teknologi GSM hadir. Sekarang wartel itu sudah sama sekali tidak berbekas," ungkapnya.

Kebangkitan Pariwisata Nasional, Kolaborasi Otoritas Wisata Daerah dan UMKM

"Suasana itu sama, dengan saat ini! 70 persen travellers sudah memanfaatkan teknologi online. 50 persen travel agent konvensional, gulung tikar. Karena itu ITX kami sediakan untuk memberi kesempatan industri untuk bertransformasi ke digital. Pemerintah dalam hal ini Kemenpar yang memfasilitasi," jelas Arief.

Soal konektivitas, Menpar Arief Yahya memang menghadapi problem yang sangat serius. Tetapi dia bersyukur, kementerian dan lembaga lain yang terkait dengan kepariwisataan sangat support. Kemenhub, Kemen-PUPR, Kemen BUMN, Kemen LHK, Angkasa Pura I dan II, Airnav, perusahaan maskapai, dan pemda yang peduli dengan pariwisata.

"20 Juta wisman 2019 itu target Presiden Joko Widodo. Kalau presiden sudah menentukan arah ke pariwisata, tidak ada pilihan lain, kita harus mencari jalan terbaik menuju ke sana," katanya.

Semua unsur yang terkait konektivitas udara, darat dan laut, ikut disentuh. Konektivitas udara adalah titik paling krusial, karena hampir 80 persen wisatawan mancanegara masuknya lewat udara. Masalah kapasitas kursi yang sangat terbatas, harus cepat-cepat dituntaskan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya