Kelompok Punk Tanah Air Angkat Nilai Islam di Panggung

Komunitas punk
Sumber :
  • Reuters/Beawiharta

VIVA.co.id – Jika selama ini anak punk seringkali dipandamg negatif karena penampilanya. Tetapi, kelompok punk yang satu ini sedikit berbeda. Meski tetap dengan tampilan khas kelompok punk, mereka justru mempromosikan nilai-nilai keislaman saat beraksi di atas panggung.

Alasan Farrel Hilal Memilih Jakarta Selatan sebagai Inspirasi Lagu Debutnya

Seperti misalnya lagu, Prophet Muhamad Forever dari musisi Muslim muda Indonesia. Mereka menyanyikan lagu itu di konser luar lapangan dengan mosh pit penuh pengikut gerakan punk Islam pertama di Indonesia. 

Gerakan ini adalah yang pertama di Tanah Air sebagai negara dengan Muslim  terbesar di dunia. Dan kelompok ini memiliki ratusan anggota di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Tinggalkan Kodam Jaya, Mayjen TNI Putranto Gatot Terima Tongkat Komandan Dewa Perang TNI

Dengan rambut model Mohawks, jaket kulit dan celana jins baggy, anggota kelompok "Punk Muslim" mengklaim bahwa mereka, seperti rocker punk asli Inggris, masih kental akan pemberontakan dan ideologi anti kemapanan. Tapi mereka mengungkapkannya dengan bernyanyi tentang nilai-nilai Islam, kebebasan untuk Palestina, dan masalah sosial lainnya yang dihadapi masyarakat Muslim global.

Ahmad Zaki, salah satu pendiri gerakan itu, percaya genre punk sering dikaitkan dengan "kecenderungan perilaku" tapi dia ingin mengubah itu.

MK Sebut Total Ada 33 Pengajuan Amicus Curiae, Hanya 14 yang Didalami Hakim

"Kami dapat mengarahkan diri untuk lebih baik, hal-hal yang lebih positif," katanya seperti dilansir dari Reuters.

Banyak dari anggota kelompok ini ialah pengamen jalanan, dan mengatakan mereka telah berubah drastis sejak bergabung dalam kelompok ini. Mereka sekarang didorong untuk membentuk band mereka sendiri dan menulis lagu mereka sendiri.

Reza Purnama, salah satu anggota yang mantan pecandu alkohol, perlahan berhenti meminum alkohol, dan lirik dari lagu mereka menjadi lebih positif.

"Orang-orang tidak melihat rendah kami lagi," katanya, mengacu pada stigma terhadap punk di masyarakat

Setelah setiap konser, penonton yang kerap melakukan head banging, menundukkan kepala dalam doa dan mendengarkan ceramah, sesuatu  yang diharapkan akan mengarahkan fans mereka ke jalur yang lebih baik. (hd)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya