- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Organisasi Kesehatan dunia atau WHO menyatakan, kebutuhan darah di suatu negara adalah dua persen dari total populasi jumlah penduduknya. Artinya, bila Indonesia memiliki 240 juta penduduk, darah nasional yang dibutuhkan adalah sekitar 4,8 juta kantung darah.
Itulah kenapa kita dianjurkan untuk melakukan donor darah rutin. Selain untuk memenuhi kebutuhan darah di seluruh Indonesia, alasan lainnya karena masih banyak kebutuhan untuk transfusi darah.
"Transfusi terutama dibutuhkan karena penyakit keganasan meningkat, angka kematian ibu tinggi karena perdarahan, dan kasus bedah, talasemia, hemofili, dan lain-lain," kata dr. Ria Syafitri, M. Biomed dari Unit Transfusi Darah Pusat PMI saat acara seminar kesehatan bertema Pemeriksaan Hemoglobin, Langkah Awal Kenali Gejala Anemia di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Selain itu, hingga saat ini masih belum ada darah pengganti atau darah sintetis untuk di dalam tubuh. Karena, Ria menjelaskan, darah sintetis tidak memiliki hemodinamika yang sama dengan darah yang dihasilkan oleh tubuh.
Manfaat lain yang bisa didapat dari melakukan donor adalah kesehatan tubuh yang terpantau dengan baik. Ria mengatakan, dengan donor darah, otomatis darah akan sering diganti sehingga membuat lebih sehat.
"Yang selalu rutin donor darah tentu melakukan pemeriksaan terhadap penyakit, hemoglobin supaya tidak menularkan penyakit ke penerima donor. Kalau rutin, ini akan seperti medical check-up buat dia, status kesehatannya terpantau terus," ujar Ria.
Perempuan Jenggala Adakan Donor Darah, Pangdam Jaya Bilang Begini
Perempuan Jenggala menggelar acara santunan perempuan dhuafa dan donor darah dalam rangka merayakan HUT ke-3.
