- Pixabay
VIVA.co.id – Seiring berjalannya waktu, kesempatan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan pekerjaan yang dulu hanya dilakukan oleh laki-laki semakin meningkat, terutama di Indonesia. Bahkan, posisi puncak kepemimpinan tidak sedikit diisi oleh kaum hawa.
Hal ini dapat dibuktikan melalui survei yang dilakukan oleh Grant Thornton pada 2016 lalu, terhadap 5.500 perusahaan di 36 negara. Dari survei itu didapati bahwa Indonesia, merupakan negara peringkat kedua di dunia untuk angka tenaga kerja perempuan yang menduduki posisi puncak di perusahaan. Sekitar 46 persen perempuan di Indonesia, berhasil berada di pucuk senior kepemimpinan. Angka ini hanya selisih satu persen dengan Rusia, dengan angka 47 persen.
Lalu, keuntungan apa yang sebenarnya bisa didapat dengan kehadiran tenaga kerja perempuan di pimpinan pucuk? Johanna Gani selaku Managing Partner Grant Thornton Indonesia memberikan penjelasannya kepada VIVA.co.id, belum lama ini.
Pertama, dengan adanya kehadiran perempuan di pucuk kepemimpinan perusahaan akan banyak sudut pandang yang didapat saat memecahkan suatu masalah.
"Dengan adanya pria dan wanita, kita lebih punya banyak perspektif dalam mengambil keputusan. Pria umumnya hanya fokus pada satu hal, sedangkan perempuan sebaliknya. Cara pandang terhadap suatu masalah jadi lebih menyeluruh," ujar Johanna.
Menurutnya, perempuan dapat mengurangi kemungkinan pengambilan keputusan yang berisiko tinggi untuk perusahaan. Mengapa? Karena dalam mengambil keputusan, perempuan dianggap lebih mampu menganalisis berbagai kemungkinan yang terjadi, jika ia mengambil sebuah keputusan.
"Laki-laki sifatnya lebih berani mengambil risiko, sedangkan perempuan akan menimbang-nimbang dahulu risiko yang akan ia tanggung dalam mengambil keputusan, dengan cara ini pengambilan keputusan bisa menjadi lebih tepat," kata Johanna.
Satu hal yang dimiliki perempuan yang dapat menguntungkan perusahaan adalah intuisi. Dengan ini, mereka akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Johanna menganggap intuisi adalah sebuah kelebihan, terutama dalam hal bisnis.
"Intuisi menjadi kelebihan perempuan. Dalam bisnis, intuisi adalah kekuatan, intuisi pula yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam mengambil risiko. Mereka akan mengalkulasi risiko," ujarnya. (asp)
