Kebiasaan Makan Ternyata Dipengaruhi oleh Gen

Ilustrasi makan/restoran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kebiasaan mengonsumsi cokelat dan beragam makanan sehat lainnya ternyata salah satunya dipengaruhi oleh gen seseorang. Peneliti telah mengidentifikasi varian gen yang mempengaruhi pilihan makanan dan kebiasaan makan sehari-hari manusia.

6 Takjil Rendah Kalori Untuk Menjaga Berat Badan Ideal

Peneliti dari Autonomous University of Madrid di Spanyol menganalisis gen sekitar 818 pria dan wanita keturunan Eropa, dan mengumpulkan informasi tentang makanan mereka dengan menggunakan kuesioner. Peneliti lantas menemukan bahwa gen yang mereka teliti memainkan peran penting dalam pilihan makanan dan kebiasaan makan seseorang.

Misalnya, asupan cokelat yang lebih tinggi dan ukuran pinggang yang lebih besar terkait dengan bentuk gen reseptor oksitosin tertentu, dan gen yang berhubungan dengan obesitas berperan dalam asupan sayuran dan serat. Mereka juga mengamati bahwa gen tertentu terlibat dalam asupan garam dan lemak.

5 Tips Jitu Menurunkan Berat Badan Saat Puasa

"Kebanyakan orang mengalami kesulitan memodifikasi kebiasaan makan mereka, bahkan jika mereka tahu itu demi kepentingan terbaik mereka," kata salah satu peneliti, Silvia Berciano, dikutip dari laman Indian Express.

 "Ini karena preferensi dan kemampuan makanan kita untuk bekerja menuju sasaran atau mengikuti rencana mempengaruhi apa yang kita makan dan kemampuan kita untuk tetap mengikuti perubahan diet," kata Berciano menambahkan.

6 Menu Buka Puasa Sehat Ini Bikin Energi Penuh, Cegah Diabetes & Hipertensi!

Menurutnya, studi ini adalah studi yang pertama yang menggambarkan bagaimana gen otak mempengaruhi asupan makanan dan preferensi diet pada sekelompok orang sehat.

Temuan ini dapat digunakan untuk memberi tahu pendekatan obat yang tepat yang membantu meminimalkan risiko seseorang terhadap penyakit umum, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, dengan menyesuaikan pencegahan dan terapi berbasis diet dengan kebutuhan individu yang spesifik.

"Pengetahuan yang diperoleh melalui studi kami akan membuka jalan untuk memahami perilaku makan dengan lebih baik dan memfasilitasi rancangan diet yang akan lebih dapat diterima oleh individu, sehingga menghasilkan kepatuhan dan hasil yang lebih baik," kata Berciano. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya