Menengok Sejarah 'Tanah Liat' yang Mendunia

ruang pameran museum keramik Dehua/
Sumber :
  • Mustakim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Udara dingin langsung menyambut,, saat saya dan rombongan wartawan dari sejumlah negara di Asia Tenggara menyambangi Museum Keramik Dehua, Fujian, China. Beberapa patung yang menunjukkan aktivitas para perajin keramik terlihat di taman yang berada persis di depan bangunan yang terletak di wilayah yang menjadi sentra keramik ini.

Harley-Davidson Dapat Saingan Baru dari China

Siang itu museum terlihat lengang. Tak banyak pengunjung yang memadati bangunan yang menyimpan ribuan keramik dalam beragam bentuk ini. Sekitar lima langkah dari pintu masuk terlihat porselen berbentuk bunga berukuran besar. Sejauh mata memandang, terlihat berbagai produk keramik yang ditata secara apik. 

Kurator Museum Keramik Dehua Zheng Jiong Xin mengatakan, Museum Keramik Dehua adalah museum keramik profesional yang pertama di Provinsi Fujian, China. Menurut dia, museum ini menjadi jendela penting untuk mempromosikan kebudayaan keramik, dan mempersembahkan teknik pembuatan keramik dan sejarah panjangnya.

China Cegah Pengungkapan Pelanggaran HAM di Tibet dan Xinjiang oleh Media Asing?

“Museum Dehua, saat ini, menjadi museum Grade I  tingkat provinsi,” ujarnya saat VIVA.co.id berkunjung ke museum ini, Kamis 27 April 2017.

Bangunan seluas 5.700 meter persegi ini dilengkapi dengan enam ruang pameran, ruang akademis, meja keramik, perpustakaan, ruang penyimpanan, ruang pengawasan, dan sejumlah ruang lainnya. Museum ini menyimpan koleksi lebih dari 5.000 keramik yang masih terus terjaga hingga saat ini.

Mobil MPV Baru Ini Disebut Senyaman Rolls-Royce

Di antara ribuan koleksi itu terdapat 10 keramik peninggalan budaya dengan level Grade I, lima keramik dengan level Grade II, dan 408 keramik dengan level Grade III. Tiga ruangan pameran di lantai pertama, secara konstan memamerkan Naratif Sejarah Keramik Dehua, yang mengambil perkembangan historis sebagai jalur utama untuk secara sistematis menunjukkan perkembangan dan pencapaian keramik kuno dan modern Dehua.

Su Zuodan menuturkan, keramik besutan warga Dehua sudah lama melanglang buana. “Zaman Dinasti Song keramik kami diekspor, terutama ke negara-negara Asia Tengggara melalui pelabuhan Quanzhou,” ujarnya menambahkan.

Menurut dia, saat ini Dehua mengekspor keramik ke lebih dari 190 negara. “September tahun ini kami akan  mengembangkan Chinese Forum mengenai Chinese Culture. Kami juga akan menggelar eksibisi tentang keramik di Prancis.”

 salah satu koleksi museum keramik Dehua

Tempat pembakaran keramik tertua

Tempat pembakaran Yueji yang terletak di Kota Dehua ini memiliki sejarah lebih dari 400 tahun. Tempat ini telah terkenal sejak masa Dinasti Qing dan Ming. Keramik produksinya dijual untuk lingkungan setempat, juga masyarakat di luar lingkungan itu. Di antara 175 situs pembakaran kuno dari Dinasti Qing yang berhasil ditemukan, ada sembilan di antaranya tergali dengan tanda lambang ‘Yueji’.

Karena kemajuan ilmu dan teknologi, hanya tersisa beberapa tempat pembakaran yang masih melakukan proses pembuatan keramik di Dehua. Di antara yang tersisa itu, tempat pembakaran Yueji sepenuhnya dipelihara dan menjadi satu-satunya yang tertua.

Tempat pembakaran ini masih setia menggunakan teknik pembakaran keramik tradisional, ini diakui sebagai fosil hidup dari tempat pembakaran. Tempat pembakaran ini wajib menjadi tempat yang perlu didatangi, jika ingin melakukan penelitian soal tempat pembakaran tradisional China. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya