Aplikasi Ini Bantu Penderita Diabetes Kontrol Gula Darah

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA.co.id – Beban penyakit tidak menular yang terus meningkat setiap tahun mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menelurkan inovasi dalam menanggulangi masalah. Salah satunya adalah meluncurkan aplikasi pada smartphone bagi penderita diabetes.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Aplikasi yang merupakan program kemitraan Kemenkes bersama PT Boehringer Ingelheim ini diberi nama CekGulaKu, berisi berbagai informasi yang lengkap dan menarik mengenai diabetes melitus tipe 2.

Medical Director PT Boehringer Ingelheim Indonesia, dr. Mary Josephine, menjelaskan ada empat fitur utama dalam aplikasi ini yaitu Tes Risiko, Artikel Informasi dari dokter ahli, Rekomendasi Menu dan Aktivitas Fisik.

Belimbing Wuluh Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh, Ini Daftarnya

"Ada juga fitur tambahan berupa pencatat kadar gula darah, pemesanan obat online, pengingat jam makan dan kapan mengonsumsi obat," kata Mary saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Senin, 29 Mei 2017.

Sementara itu, ahli endokrinologi dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), mengatakan bahwa aplikasi ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi yang menjangkau masyarakat lebih jauh lagi.

Ketahui Tips Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes, Dijamin Tahan Sepanjang Hari

"Di Indonesia, orang yang menderita diabetes ada jutaan, tapi yang HbA1C terkontrol dengan baik hanya 32 persen, padahal yang tidak terkontrol itu paling mudah terserang komplikasi," kata Roy.

Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini masyarakat bisa mendapat informasi yang lebih akurat dibanding informasi lain di dunia maya yang sebagian besar adalah hoax. Dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai diabetes melitus.

Di samping aplikasi mobile, Kemenkes juga meluncurkan program INHALE yang bertujuan untuk meningkatkan masyarakat mengenai penyakit asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Program ini berupa edukasi kepada tenaga kesehatan di puskesmas untuk pencegahan dan penanggulangan asma dan PPOK. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya