Bolehkah Berolahraga Saat Hamil?

VIVAnews - Olahraga ketika mengandung memang seringkali menjadi pertanyaan banyak ibu hamil. Apakah olahraga bisa membahayakan janin atau sang calon ibu? Sebenarnya, wanita yang sedang hamil disarankan untuk tidak meninggalkan kegiatan berolahraga. Bahkan, para wanita hamil dianjurkan untuk rutin berolahraga setiap hari.

Keuntungan berolahraga selama hamil adalah mengurangi sakit punggung, mencegah sembelit, membuat tidur lebih nyenyak dan menguatkan tulang.

Meskipun dianjurkan untuk melakukan olahraga setiap hari, tapi ada beberapa risiko yang harus diketahui. Jangan sampai olahraga yang dimaksudkan untuk menyehatkan ibu dan janin malah berdampak negatif pada kesehatan keduanya. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan wanita hamil saat berolahraga.

Pilih olahraga yang tepat
Sangat penting untuk memilih olahraga yang tepat dan bisa mengurangi keluhan yang sering muncul selama kehamilan seperti sakit punggung. Jenis olahraga yang aman adalah berenang, jalan kaki dan aerobik "low-impact" yang dibuat khusus untuk wanita hamil. Jangan melakukan olahraga yang menuntut keseimbangan tinggi dan kerja otot yang besar seperti jogging, atau bersepeda, karena bisa berefek negatif pada janin.

Jaga keseimbangan
Kehamilan membuat hormon dalam tubuh Anda meningkat drastis. Hal itu membuat ligamen atau jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang menjadi lebih rileks. Perubahan ini serta peningkatan berat badan membuat tekanan pada sendi meningkat. Saat berolahraga, terkadang ibu hamil mengalami ketidakseimbangan jadi sebaiknya hati-hati karena hal bisa membuat terjatuh.

Pertimbangan kesehatan
Berolahraga selama kehamilan berarti membuat tubuh Anda lebih siap dan fit saat melahirkan normal. Anda pun bisa menjadi lebih fokus, karena otot dan pernafasan Anda sudah cukup terlatih. Walaupun begitu, jangan melakukan olahraga secara berlebihan. Cukup berjalan-jalan sore setiap hari selama 10 hingga 15 menit.

Konsultasikan ke dokter kandungan
The American College of Obstetricians and Gynecologists di Amerika Serikat mengungkapkan ada beberapa wanita yang memiliki kondisi tertentu dan dilarang berolahraga selama kehamilan. Yaitu wanita yang pernah melahirkan bayi prematur atau memiliki risiko besar melahirkan bayi prematur. Wanita yang pernah mengalami pendarahan di vagina juga dilarang berolahraga saat hamil.

Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

Selalu konsultasikan pada dokter kandungan, olahraga apa yang sebaiknya Anda lakukan agar ia mengetahui jika sewaktu-waktu timbul keluhan tertentu.

Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Dari update BMKG, guncangan gempa magnitudo 5,0 berpusat di Laut 153 kilometer Barat Daya Gunung Kidul.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024