Kain Katun Ini Disukai Pencinta Mode, Apa Kelebihannya?

Fashion show dengan menampilkan pakaian dari katun AS
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Demi terciptanya suatu busana, diperlukan bahan. Dan, ada banyak bahan tekstil yang bisa digunakan untuk membuat busana, seperti katun, polyester, sifon, satin, rayon, dan sutra.

Masker Scuba-Buff Tak Tangkal Corona, Jubir COVID-19: Terlalu Tipis

Sederet bahan tersebut sudah pasti memiliki proses pembuatan yang cukup panjang. Adapun kain katun di beberapa negara berbeda-beda kualitasnya.

Seperti halnya kain katun Pima yang terbuat dari kapas yang tumbuh di Amerika Serikat. Kain tersebut banyak dipakai oleh masyarakat pemerhati mode lantaran memiliki kualitas tinggi dan bebas dari kontaminasi.

Katun dengan Karateristik Ini Ternyata Diminati Desainer

"Katun dari Amerika memang memiliki kualitas yang cukup baik dan berkarakter. Tak heran, katun tersebut banyak dipilih para pencinta mode untuk bahan busananya bahkan peritel fesyen," ujar Andy Do selaku Konstultan dari Cotton Council International kepada VIVA.co.id, belum lama ini.

Dia menuturkan bahwa katun Amerika sangat lembut. Hanya saja, biasanya kelembutannya baru bisa dirasakan setelah beberapa kali dicuci.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebut 3,2 Juta Orang Indonesia Main Judi Online

Ketika baru pertama kali dibuka, ketika tersentuh kulit akan terasa sedikit kasar, tidak begitu berbeda dengan katun lokal. Selain itu, katun Amerika juga tidak mudah berbau dan tidak kedap udara.

"Kain katun ini lembut meski bisa dirasakan setelah mencucinya. Kain katun Amerika juga tidak mudah berbau dan kedap udara," ucap dia.

Sementara itu, demi mengedukasi dan mengembangkan kualitas tekstil, CCI telah menyelenggarakan kompetisi untuk para pelajar fesyen desain di Indonesia. Bertema Daily Me With Cotton USA School Competition, acara ini juga bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi para pelajar agar mengembangkan ide mereka.

Dia menuturkan, ada 20 kontestan terpilih yang telah dikurasi oleh tiga sekolah yang ikut berpartisipasi. Dalam kompetisi tersebut ada tiga kategori, meliputi pakaian anak-anak, remaja dan dewasa. Setiap sekolah ditantang untuk mempersiapkan murid-muridnya untuk berkompetisi di masing-masing kategori tersebut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya