Bahaya Jajanan Kekinian Bisa Picu Maag Hingga Hipertensi

Seblak Jeletet Murni.
Sumber :
  • Instagram @senculinary

VIVA.co.id – Inovasi di dunia kuliner memberikan variasi jajanan unik yang menggoda untuk dicoba. Mulai dari minuman dingin menyegarkan dengan rasa manis hingga camilan pedas yang dimodifikasi tingkat kepedasannya sesuai level.

Livy Renata Cicipi Jajanan Tradisional, Ketoprak Hingga Cilok

Meski menggoyang lidah, tetapi jajanan ini sebaiknya jangan terlalu sering dikonsumsi. Karena, konsumsi makanan 'kekinian' ini secara terus-menerus bisa berdampak negatif pada tubuh.

Seperti yang dikatakan Ahli Gizi Desy Nur Arista, makanan ini tetap dibolehkan bagi orang dengan kondisi normal, artinya tidak memiliki penyakit seperti maag, hipertensi, dan diabetes. Tetapi, kalau dikonsumsi terus menerus, untuk orang yang normal pun akan memberikan efek jangka panjang.

Viral Indo Java, Warung di New York Jual Masakan dan Jajanan Indonesia

"Misalnya, makanan pedas bisa berpengaruh ke pencernaan, bisa maag, tukak lambung. Kalau yang manis-manis bisa berpengaruh ke lemak darah, kolesterol, dan tentunya gula darah.Apalagi, kalau ada keturunan riwayat penyakit," jelas Desy kepada VIVA.co.id.

Hal senada juga disampaikan oleh Nutrisionis dan Dietitian Leona Victoria, bahwa makanan yang mengandung banyak bumbu biasanya digoreng, sehingga tinggi kalori, tidak ada isi nutrisinya, dan bumbunya sangat tinggi sodium. Makanan ini bisa menyebabkan hipertensi, overweight, dan retensi air dalam tubuh.

Cuma Punya Rp20 Ribu, Bisa Makan Enak Apa Dekat Stasiun Sudirman?

Tetapi, bukan berarti tidak boleh sama sekali mencicipi makanan ini. Kuncinya adalah membatasi jumlah dan frekuensinya. Desy mengatakan, jangan mengonsumsi sampai setiap hari, tetapi cukup sebulan sekali, atau dua kali.

"Setiap tubuh punya batas toleransi masing-masing, jadi jangan terlalu banyak. Sedikit saja, kalau mau mencoba bisa sharing sama teman-teman, jadi tidak terlalu banyak juga," katanya.

Leona menambahkan, kalau makanan seperti ini termasuk ke dalam kategori 'extra food' yang sebaiknya dikonsumsi 1-2 kali sebulan. "Porsinya satu genggam saja," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya