Maitake, Jamur Lezat yang Bantu Obati Kanker

Maitake
Sumber :

VIVA.co.id – Selama ini, kemoterapi dianggap sebagai salah satu cara untuk mengobati kanker. Namun, kemoterapi seringkali bisa menimbulkan efek samping seperti menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien.

10 Cara Mengurangi Risiko Kanker, Murah dan Mudah Dilakukan

Dokter spesialis kebidanan dan Kandungan serta konsultan onkologi (kanker), dr Toto Imam Soeparmono Sp.OG (K) onk, mengatakan bahwa untuk mengembalikan kualitas hidup pasien yang menurun, dibutuhkan terapi komplementer bagi para penderita kanker. Salah satunya, dengan cara herbal menggunakan jamur maitake.

Maitake adalah salah satu jenis jamur pangan yang populer di masyarakat Jepang. Jamur ini memiliki rasa yang cukup lezat dan bisa dikombinaskan dengan bahan makanan lain.

Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter

Praktisi terapi komplementer yang mendalami functional food, dr. Royke Eduard Burhan, menjelaskan bahwa ekstrak jamur maitake dapat digunakan sebagai terapi komplementer kanker karena manfaatnya sudah teruji. Menurutnya ada tiga manfaat jamur tersebut.

"Pertama, maitake mampu menghambat penyebaran sel kanker (metastatis) hingga 91,3 persen, kemudian mengurangi efek samping kemoterapi seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, rambut rontok, delisiensi sel darah putih (leukopenia) dirasakan berkurang oleh 90 persen pasien," kata dia saat seminar Multicare di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Pakar Sebut Pasien Kanker yang Meninggal Bukan Karena Kanker Melainkan Serangan Jantung dan Stroke

Sedangkan manfaat terakhir, Royke mengatakan bahwa maitake juga bisa meningkatkan efektivitas kemoterapi.
"Kombinasi maitake dan kemoterapi dapat bersinergi dan meningkatkan efektivitas pengobatan 12-28 persen," kata dia.

Royke menjelaskan bahwa maitake memiliki kandungan senyawa polisakarida yang unik, yang menjadikan maitake efektif dalam mengaktifkan sel-sel pertahanan tubuh, termasuk makrofag, sel pembunuh alamiah.

"Maitake memiliki fraksi D yang mampu menghambat onkogen yang dapat mencegah pertumbuhan, pembelahan dan migrasi sel kanker, dan aman dikonsumsi," kata  Royke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya