Ernest Prakasa Perlihatkan Keindahan Pulau Sumba Lewat Film

Ernest Prakasa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin

VIVA.co.id – Komedian Ernest Prakasa kembali menggarap film setelah sukses dengan film 'Cek Toko Sebelah' dan 'Ngenest The Movie'. Kini, ia berduet dengan sang istri, Meira Anastasia, menggarap film 'Susah Sinyal'.

Ernest Prakasa Peringatkan Penipuan Berkedok Tiket Nobar Film

Film yang cukup mengeksplor keindahan Pulau Sumba ini, 40 persen proses syuting film dilakukan di pulau itu, sedangkan 60 persen di Jakarta. 

Ernest mengungkapkan bahwa pemandangan di sana sangat indah dengan panorama perbukitannya, air terjun, maupun pantainya. Namun, masih sedikit jumlah wisatawan menjejakkan kaki ke sana. 

Ernest Prakasa Protes, Hasil Tes Swab Tidak Diperiksa Bandara

"Sekarang penerbangan di sana itu ada dua airways, itu pun masing-masing dari mereka cuma punya 2-3 flight per minggu. Tidak setiap hari," tutur Ernest di Comic Cofe Tebet, Jakarta Selatan. 

Film bergenre drama-komedi ini diharapkan Ernest dapat membuka pengetahuan masyarakat Indonesia akan keindahan yang tersembunyi di wilayah timur Indonesia ini. Upaya ini diharapkan dapat menarik jumlah wisatawan, dan meningkatkan ekonomi daerah setempat. 

Kerap Dicibir Netizen, Ernest Prakasa Gak Dendam

"Dengan banyaknya orang lihat film ini, 'Wah Sumba itu indah sekali ya'. Akan lebih banyak lagi orang yang wisata ke sana," tuturnya. 

Kemudian, Ernest berniat mengadakan nonton bareng dengan bentuk layar tancap di Pulau Sumba, untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi warga setempat turut menikmati hasil karya filmnya. 

"Kami akan kerja sama dengan organisasi di sana, kota Sumba Timur, untuk bikin layar tancap. Yang pasti setelah premiere film, habis itu nobar di sana," ujarnya. 

Ernest juga mengungkapkan, proses syuting yang dilakukan di Pulau Sumba cukup menantang baginya, karena harus berhadapan dengan medan yang sulit, seperti akses lokasi dan set pengambilan gambar. Dia dan tim harus putar otak untuk menyiasatinya. 

"Kami harus memodifikasi kontur tanah di sana supaya mobil bisa lewat. Kami harus memodifikasi lereng supaya bisa turun ke air terjun, karena treknya itu bukan yang gampang, untuk orang awam kami bikin tangga," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya