Encephalitis, Radang Otak yang Sebabkan Bayi Gibran Koma

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Apa jadinya jika buah hati kita yang masih belum genap dua tahun dan sedang lucu-lucunya tiba-tiba harus mengalami koma karena sebuah penyakit yang bahkan seumur hidup belum pernah sekalipun kita dengar namanya? 

Alfin Lestaluhu Meninggal Karena Ensefalitis, Penyakit Apa itu?

Hal menyedihkan ini menimpa seorang ibu muda bernama Widia Nuranisa. Lewat akun instagramnya @widdyasungkono, ia menceritakan kisah pilunya harus menyaksikan buah hatinya Muhammad Gibran Mahrez yang berusia 15 bulan terbujur koma karena menderita enchepalitis. Hingga kini, Gibran belum juga bangun dari koma.

Sejak pengalaman hidupnya beredar di media sosial, banyak orangtua yang lantas waspada dengan penyakit tersebut. Penyakit yang lebih sering menyerang otak ini ternyata bisa menyebar melalui banyak hal. Berikut ini penjelasan mengenai encephalitis yang bisa diketahui orangtua sebagai warning untuk buah hatinya.

Kisah Paling Menyentuh Para Bayi Hebat Lawan Penyakit

Yang penting untuk diketahui adalah, ecephalitis bisa disebabkan oleh berbagai jenis kuman yang menyebabkan infeksi sehingga infeksinya bisa menyebar dengan berbagai cara berbeda.

Salah satu penyebab encephalitis paling berbahaya dan umum adalah herpes simplex virus (HSV). HSV adalah virus yang sama yang menyebabkan luka dingin di sekitar mulut, tapi ketika virus ini menyerang otak, terkadang akibatnya bisa fatal. Meski demikian, HSV encephalitis termasuk kasus yang langka.

Menanti Mukjizat, Bayi Gibran Bangun dari Koma 5 Bulan

Encephalitis bisa menyebabkan komplikasi yang sangat langka seperti penyakit Lyme yang ditularkan lewat kutu atau rabies dari hewan.

Dilansir laman Kids Health, nyamuk juga bisa ikut menyebarkan virus ini untuk beberapa jenis encephalitis, termasuk encephalitis West Nile, encephalitis St. Louis, dan encephalitis Western Equin. Beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, muncul keprihatinan akan penyebaran virus West Nile yang tertransmisi ke manusia melalui nyamuk. Nyamuk mendapatkan virus itu karena menggigit burung yang terinfeksi virus.

Bentuk ringan encephalitis bisa diikuti atau dibarengi penyakit yang umum pada anak-anak, seperti campak, gondok, cacar, rubella, dan mononucleosis. Virus-virus seperti cacar tersebar melalui cairan hidung dan tenggorokan, biasanya saat batuk atau bersin.

Yang jarang terjadi, encephalitis bisa mengakibatkan infeksi bakteri seperti bakteri meningitis, atau bisa merupakan komplikasi penyakit infeksi lainnya seperti sifilis. Parasit tertentu seperti toxoplasmasis (yang ada di kotoran kucing), juga bisa menyebabkan encephalitis pada manusia yang memiliki sistem imun lemah.

Encephalitis tidak bisa dicegah, tapi Anda bisa menghindari penyakit yang mungkin menyebabkannya. Banyak penyakit umum pada anak-anak sangat bisa dicegah melalui imunisasi, jadi ikutilah jadwal imunisasi yang direkomendasikan dokter. Anak-anak juga harus menghindari kontak dengan siapapun yang sudah terkena encephalitis.

Di area di mana encephalitis bisa ditularkan lewat gigitan serangga, terutama nyamuk, anak-anak harus menghindari berada di luar rumah saat fajar dan senja (saat nyamuk paling aktif). Kemudian, pakai pakaian yang melindungi hampir semua bagian tubuh seperti lengan panjang dan celana panjang, serta gunakan obat anti nyamuk.

Selain itu, bersihkan semua benda yang menampung air, termasuk ember, tempat mandi bruung, pot, dan ayunan ban, karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Untuk menghindari anak dari gigitan kutu, batasi kontak mereka dengan tanah, daun,dan vegatasi. Pakaikan anak pakaian berlengan panjang, warna mencolok, dan celana panjang ketika di luar rumah. Dan, periksakan anak dan jika ada hewan peliharaan, periksakan juga kutu mereka.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya