Inhaler Bisa Memperparah Gejala Asma?

VIVAnews - Inhaler sering digunakan untuk meredakan hidung tersumbat. Penggunaan inhaler meskipun cukup efektif ternyata memiliki risiko pada kesehatan anak terutama yang memiliki asma.

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Allergy and Clinical Immunology, menunjukan penggunaan inhaler pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki penyakit asma karena keturunan atau disebut Arg16 berisiko meningkatkan munculnya gejala asma hingga 30%.

Saat dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki keturunan keturunan asma dan tidak menghirup inhaler setiap hari, ternyata sesak nafas lebih sering muncul pada anak yang menghirup inhaler setiap hari. Penelitian ini melibatkan 1.182 orang yang berusia antara 3 hingga 22 tahun.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa asma bisa menjadi semakin parah pada seseorang yang memiliki keturunan asma dan menghirup inhaler yang mengandung albuterol,” kata kepala penelitian Kaninika Basu, dari Ninewells Hospital and Medical School, Skotlandia seperti vivanews kutip dari Health.Com

Albuterol banyak digunakan pada inhaler. Albuterol dijual dengan nama Ventolin, Proventil, dan ProAir. Inhaler atau obat hirup ini merupakan sering digunakan untuk meredakan pernafasan pada penderita asma.

Penggunaanya ditujukan untuk meredakan napas saat sedang tersumbat bukan untuk penggunaan sehari-hari. Karena, jika digunakan setiap hari malah akan menimbulkan efek negatif yaitu memperparah asma yang diderita.

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora
dana asing

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024