Mesir Larang Peredaran Artificial Virginity

VIVAnews - Artificial Virginity Hymen Kit, sebuah peralatan seks yang bisa mengesankan malam pertama bagi penggunanya dilarang beredar di Mesir. Artificial Virginity Hymen ini memang cukup mengundang kontroversi baik di kalangan pemuka agama hingga para feminis.

Para politisi Mesir menganggap peralatan seks tersebut bisa menimbulkan kekacauan moral. Sebagian besar politisi yang beragama Islam, ingin segera menghentikan peredarannya termasuk yang djual di pasar gelap. Mereka berencana untuk memasukkan ke dalam penjara orang yang menyebarkannya, karena dianggap menyebarkan dosa dan tindakan amoral.

Sebagian besar penduduk Mesir beragama Islam. Dalam Islam wanita harus menjaga keperawanannya hingga menikah. Tanda seorang wanita masih perawan bisa dilihat dengan bercak darah pada malam pertama.

Artificial Virginity Hymen Kit ini merupakan alat seks yang memiliki fungsi seperti hymen. Alat tersebut bisa mengeluarkan cairan berwarna merah yang menyerupai darah saat sedang berhubungan seks. Sehingga bisa menimbulkan kesan masih perawan.

Di Mesir wanita berzina atau melakukan hubungan seks sebelum menikah akan dihukum berat. Hukumannya berupa hukuman rajam, yaitu tubuhnya sebagian ditutupi dengan tanah kemudian dilempari batu.

Hukuman ini tidak hanya menimbulkan siksaan secara fisik tetapi juga siksaan psikis dirinya dan keluarga. Seperti vivanews kutip dari Shine, kondisi tersebut membuat banyak remaja putri Mesir melakukan operasi untuk memperbaiki hymennya.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China
Pendeta Gilbert Lumoindong

Kombes Wira Blak-blakan Kapan Panggil Pendeta Gilbert soal Kasus Penistaan Agama

Pendeta Gilbert sebelumnya sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024