Kuliner Sumbang 30 Persen Pendapatan Sektor Pariwisata RI

Randang.
Sumber :
  • Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

VIVA – Industri kuliner masih menjadi salah satu sumber pemasukan yang potensial bagi pendapatan dari sektor pariwisata. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, saat jumpa pers SIAL Interfood 2017.

Tempat Ini Sajikan Kuliner Nusantara dengan Rasa yang Disesuaikan Lidah Penikmatnya

"Kuliner sendiri pada tahun 2015 menyumbang 30 persen dari total pendapatan sektor wisata dan untuk memajukannya dibutuhkan transfer of knowledge teknologi berstandar global di bidang makanan dan minuman,” kata Esthy saat ditemui di kantornya, Kamis, 16 November 2017.

Esthy juga mengatakan, industri kuliner merupakan pengembangan dari industri kreatif yang melibatkan peran berbagai elemen yang dapat memengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional.

Kuliner Kearifan Jawa Kuno yang Terinspirasi Kerajaan Majapahit di Bali

Di samping itu, Esthy juga mengungkapkan, kontribusi kuliner terhadap perolehan devisa pariwisata Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2017

"Tahun 2017 ini kami menargetkan kunjungan 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air dengan perolehan devisa sebesar Rp200 triliun," ucap Esthy.

16 Tahun Indonesian Chef Association, Chef Expo Sukses Digelar

Dia juga mengatakan, bahwa penyelenggaraan pameran internasional seperti SIAL Interfood 2017, selain meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, juga akan mendorong terjadinya transaksi bisnis.

"Acara ini juga jadi sarana transfer of knowledge untuk kemajuan industri pariwisata, khususnya di bidang kuliner makanan dan minuman,” ujarnya.

Sebagai informasi, SIAL Interfood 2017 akan diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-25 November 2017. Tahun ini, acara itu bakal menghadirkan 800 perusahaan dari 32 negara, yang akan menampilkan produk makanan dan minuman dari negara masing-masing.

Ajang tersebut diharapkan menjadi platform yang optimal bagi pengunjung dan peserta pameran untuk bertemu, berbisnis dan menemukan solusi untuk kebutuhan bisnis mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya