Menkes Minta Orang Dewasa juga Suntik Difteri

Ilustrasi imunisasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Merebaknya difteri beberapa waktu belakangan membuat semua orang dilanda kekhawatiran besar. Apalagi, di beberapa daerah sudah terjadi sejumlah kematian akibat difteri.

Broadcast Viral Cabe Bubuk Picu KLB Difteri, Kepala Dinkes: Itu Hoax

Hingga saat ini, pasien difteri masih ditemukan di Indonesia. Kejadian ini langsung menyedot perhatian pemerintah yang terus melakukan upaya untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakit ini.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengungkapkan, sampai hari ini ia bersama stafnya masih melakukan rapat evaluasi mengenai kondisi penyakit ini di lapangan. Apakah ada penurunan atau penambahan jumlah pasien.

Selaput Lidah Berwarna Abu-abu, Tak Selalu Gejala Difteri

"Kita terus melakukan ORI dan imunisasi untuk mengatasinya," ujar Nila saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 18 Desember 2017.

Namun, yang lebih menjadi perhatian pemerintah adalah kecukupan logistik untuk melakukan imunisasi ulang. Apalagi kasus di daerah cukup tinggi sehingga menjadi fokus utama pemerintah.

Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Imunisasi Ulang saat Dewasa?

Nila juga mendorong daerah melakukan imunisasi ulang secara mandiri seperti yang sudah dilakukan Jawa Timur dan Malang, sehingga sebagian bisa tertangani. "Sampai tadi malam saya baca masih ada yang tertinggi usia 5 tahun. Artinya lima tahun lalu dia tidak melakukan imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap," ujarnya menambahkan.

Meski difteri lebih banyak menyerang anak-anak, namun Nila mengingatkan agar orang dewasa ikut waspada. "Dewasa juga harus berhati-hati, dalam hal ini melakukan suntik difteri akan lebih baik." (mus)

Vaksin difteri

Kabupaten Garut KLB Difteri, Ini Tanda Gejala dan Cara Pencegahannya

Apakah itu difteri? Penyakit ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, masalah irama jantung dan bahkan kematian. Difteri diketahui juga dapat menularkan ke orang lain.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2023