VIVAnews - Pada prinsipnya, cara kerja pil KB yang disebut sebagai kontrasepsi oral (karena diminum) adalah mengacaukan keseimbangan jumlah hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Hormon estrogen sebenarnya adalah hormon yang secara alami terdapat dalam tubuh wanita. Hormon ini dibentuk di indung telur.
Adanya hormon ini memberikan sifat-sifat jenis kelamin sekunder pada wanita, menyebabkan payudara membesar, pinggul terbentuk, saluran telur, kantong rahim dan vagina dirangsang tumbuh.
Secara alami, seharusnya jumlah estrogen menurun setelah siklus haid hari ke-14. Adanya tambahan estrogen dari luar (melalui pil) membuat hormon ini tetap tinggi dan salah satu akibatnya sel telur pun tak akan dikeluarkan oleh indung telur. Dengan demikian, tak akan pernah bisa terjadi pembuahan karena sperma tak akan pernah bisa berjumpa dengan sel telur di dalam rahim.
Awalnya, pil KB hanya mengandung hormon estrogen (buatan) saja. Namun, pil estrogen ini ternyata memberikan beberapa efek samping berupa rasa mual dan pusing. Hormon ini juga punya sifat menahan cairan dalam tubuh. Akibatnya, tubuh pun jadi lebih gemuk, berat badan meningkat, payudara menjadi kencang atau keras.
Pil-pil KB yang mengandung aneka jenis hormon kombinasi estrogen dan progesteron sintetis pun diperkenalkan. Pil yang sudah lama bisa dibeli di apotek-apotek di sini ini punya keuntungan tambahan memperindah kulit. Komposisinya terdiri dari ethnylestradiol (EE) dengan dosis 0,035 mg (miligram) per pil atau tablet dan progesteron sintetis, cyproterone acetat (CA) 2 mg per tablet.
CA mempunyai sifat antiandrogenik. Androgen adalah hormon laki-laki yang juga ditemukan pada wanita secara alami. Selain mencegah kehamilan, pil ini juga punya keuntungan tambahan: memperindah kulit dan mengurangi kemungkinan tubuh menjadi gemuk. Keunggulan pil KB ini terletak pada progesteron sintetisnya, Drospirenone.
Hormon ini sifatnya mirip dengan progesteron alami. Selain punya sifat antiandrogenik yang bermanfaat memperindah kulit, hormon buatan ini juga punya sifat anti estrogen tidak menahan cairan dalam tubuh. Jadi, kemungkinan tubuh ‘mengembang’ tak terkendali pun bisa dikurangi.
Pria Tanpa Identitas Tewas di Tol Dalam Kota, Diduga Tertabrak saat Menyeberang
Viral di media sosial seorang pria tergeletak tak bernyawa di dalam jalan Tol Dalam Kota sehingga membuat lalu lintas di ruas tol tersebut mengalami kemacetan.
