Film Prenjak Menang di Cannes Prancis, Sutradara Gemetaran

Sutradara asal Yogyakarta Wregas Bhanuteja.
Sumber :
  • Al Amin/VIVA

VIVA.co.id – Menjadi sebuah kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa bagi Wregas Bhanuteja, sutradara muda asal Yogyakarta, yang berhasil membawa film pendek Indonesia ke kancah dunia. Prenjak (In the Year of the Monkey) dinyatakan sebagai film pendek terbaik di ajang festival Cannes 2016 di Prancis beberapa waktu lalu.

Kisah di Balik Prenjak, Film RI yang Menang di Cannes

Menang dan harus menerima penghargaannya, Wregas Bhanuteja mengaku tak sempat menyiapkan pidato kemenangan ketika dirinya menghadiri ajang bergengsi Cannes Film Festival di Cannes, Prancis, tersebut.

Pasalnya, pemuda asal Yogyakarta itu merasa tak yakin jika film pendeknya, Prenjak (In the Year of the Monkey), bisa menjadi juara di ajang besar tersebut. Bahkan, pria yang akrab disapa Teja itu sempat terheran-heran ketika Prenjak diumumkan sebagai pemenang.

Komisi X Apresiasi Film Pendek Karya Anak Bangsa

"Enggak mengira sama sekali. Ketika diumumkan Prenjak (keluar sebagai pemenang), 'Ini beneran?' dan saya nggak menyiapkan speech apa pun," kata Teja di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Mei 2016.

Tidak hanya itu, sutradara muda ini pun mengaku sempat grogi saat namanya dipanggil. Hal pertama yang dia lakukan waktu berdiri di belakang podium adalah menghela napas.

Film Indonesia Menang di Festival Bergengsi Dunia Cannes

"Ketika itu, saya menghela napas dan semua orang tertawa. Setelahnya, baru saya mulai menyampaikan speech," ucap Teja.

Prenjak merupakan satu-satunya film Indonesia yang berhasil menjadi juara di ajang bergengsi festival film Cannes, Prancis. Film Indonesia lain yang pernah diputar di Festival Cannes adalah Tjoet Nya' Dien (1988) dan The Fox Exploits The Tiger's Might (2015).

Prenjak menceritakan tentang seorang wanita bernama Diah dan pria bernama Jarwo. Diah menawarkan korek api seharga Rp10 ribu pada Jarwo karena mengaku butuh uang cepat. Di sanalah, Jarwo bisa melihat sisi lain Diah.

Meski konsep cerita terbilang cukup sederhana, film berdurasi sekitar 12 menit ini berhasil mengalahkan pesaingnya dari negara lain. Prenjak menang melawan film pendek asal tuan rumah Prancis, Yunani, Kanada, dan juga Hungaria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya