Cantiknya Perkebunan di Atas Jembatan Layang Seoul

Seoul Skygarden
Sumber :
  • Amusing Planet

VIVA.co.id – Bagian sepanjang satu kilometer dari jembatan layang yang tidak digunakan di jantung kota Seoul, Korea Selatan, telah disulap menjadi kebun perkotaan dengan lebih dari 24.000 tanaman pot, semak belukar, dan pepohonan.

PP Jakarta-Seoul Cuma Rp4,2 Juta di Korea Travel Fair 2019

The Seoul Station Overpass dibangun pada 1970-an untuk menyediakan koneksi kendaraan dari pasar Namdaemun, pasar tradisional terbesar di Seoul ke Timur, melintasi area stasiun hingga berbagai taman di Barat. Pada 2006, setelah melakukan inspeksi keamanan intensif, Kota Seoul menganggap struktur tinggi jembatan setinggi 17 meter tidak aman sehingga awalnya akan dihancurkan dan dibangun kembali.

Namun, setelah berkonsultasi lebih lanjut dengan warga dan para ahli, kota tersebut justru terinspirasi membuat sebuah rencana untuk menjadikan jembatan layang bagi pejalan kaki dan ruang publik. Sebuah kompetisi desain diluncurkan pada 2015, dan sebuah studio Belanda bernama MVRDV memenangkan proyek tersebut.

Mengenal Budaya Indonesia Lewat Museum Multikultural di Seoul

Di tangan MVRDV, jalan layang tersebut disulap menjadi jalan setapak disebut Seoullo 7017. Namanya diterjemahkan menjadi "Towards Seoul" atau menuju Seoul dan "Seoul Street". Dan kini, jalan layang yang dipenuhi aneka tanaman itupun dikenal dengan nama Seoul Skygarden.

Selain menyediakan ruang hijau di pusat kota Seoul, kawasan yang juga dijuluki sebagai Skygarden ini dirancang untuk menjadi bagian dari pendidikan.

Kali Malang akan Contek Sungai Cheonggyecheon, Intip 5 Keunikannya

"Skygarden adalah arboretum pendidikan, pembibitan untuk spesies masa depan dan yang di masa depan akan dijadikan sebagai kebun yang dapat menjangkau bagian lain di Seoul saat tanaman tumbuh dan dipindahkan ke rumah baru," kata Winy Maas, mitra pendiri MVRDV seperti dilansir Amusing Planet

"Mereka ditanam dalam wadah dengan aneka ukuran dan tinggi yang berbeda, serta diatur dalam kelompok keluarga tumbuhan."

Taman linier ini pun didesain sebagai kumpulan kebun kecil, masing-masing dengan komposisi, parfum, warna, dan identitas tersendiri. Pemandangannya akan berubah sesuai musimnya, seperti warna daun cerah di musim gugur keluarga Aceraceae (maples), mekar pohon ceri, dan rhododendron di musim semi, pohon cemara hijau di musim dingin, semak belukar serta pohon berbuah di musim panas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya