Klinik Masturbasi untuk Kaum Difabel

difable
Sumber :

VIVAnews - Seperti kebutuhan biologis manusia pada umumnya, para penyandang cacat atau difabel juga memiliki kebutuhan yang sama--makan, tidur, sosialisasi hingga kebutuhan seksual. Sayangnya, orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik sering kali dipandang sebelah mata, sehingga membuat mereka terpinggirkan dalam kehidupan, termasuk sulit mencari pasangan hidup.

Gempuran Iran ke Israel Bisa Picu Perang Dunia, Intip Dampaknya ke Bursa, Rupiah, hingga Komoditas

Melihat fenomena itu, sebuah klinik bernama White Hands di Jepang mencoba menawarkan jasa unik, yakni--maaf--masturbasi bagi kaum difabel. Tapi, janganlah berpikir bahwa klinik yang berdiri sejak tahun 2008 ini menawarkan jasa prostitusi.  

Jasa yang ditawarkan tidak melibatkan kontak fisik berlebihan. Di kilinik ini ada peraturan yang harus dipatuhi, seperti dilarang melepas baju, menyentuh perawat, menonton video, atau membaca buku erotis. Para pasien "sekadar" dibantu bermasturbasi dengan bantuan para perawat yang mengenakan sarung tangan putih. Layanan masturbasi  hanya berlangsung selama 5 hingga 10 menit.

Sekjen PDIP Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi yang "Diawali dengan Cerita Politik"

Seperti dilansir Japan Today, sejak didirikan, sudah ada 155 pasien dari seantero penjuru Jepang yang datang ke klinik ini. Hampir 80 persen di antaranya adalah mereka yang menderita cerebral palsy atau lumpuh otak. Cacat ini membuat mereka tidak mampu mengendalikan gerakan, penglihatan, pendengaran, dan keterbatasan berpikir.

Salah seorang pasien yang menderita cerebral palsy mengaku merasa tertolong dengan layanan ini. Sebelum menjadi pasien tetap, dia mengaku lebih mudah emosi.

"Seks, seperti makan, tidur atau buang air. Itu adalah fungsi dasar tubuh," ujar Shingo Sakatsume, direktur dan pendiri White Hands.

Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus merogoh kocek 3.500 yen hingga 9.500 yen, atau Rp400 ribu hingga Rp1 juta.

Bobon Santoso Menangis Sesenggukan Usai Ceritakan Mengenai Papua
Ilustrasi penusukan

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Seorang pendeta Kristen Ortodoks dilaporkan diserang dengan pisau saat sedang memimpin upacara ibadah di sebuah gereja di bagian barat daya Sydney, Australia, kronologi

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024