Fenita-Arie Untung, Berawal dari Salah Nomor

sejumlah selebritis hadiri resepsi pernikahan anang
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife – Menapaki perkawinan hingga usia panjang, bisa disebut sebagai prestasi tersendiri. Terlebih bagi para pelaku dunia hiburan yang identik dengan kawin cerai. 
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Fenita Jayanti dan Arie Untung adalah satu dari sekian banyak pasangan selebritas Tanah Air yang berhasil menampik konotasi negatif tersebut. Dengan modal kepercayaan dan keromantisan, pasangan yang sama-sama berprofesi sebagai presenter ini, sukses menjalani biduk rumah tangga hingga delapan tahun. 
Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Namun, itu semua tidak dilalui dengan mudah. Di awal pernikahan, pasangan yang terpaut usia 9 tahun ini, harus bergelut dengan masalah ekonomi. Seperti beberapa pasangan muda lainnya, Fenita dan Arie juga pernah merasakan tinggal di 'Pondok Mertua Indah'. 
Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

"Awal menikah kita tinggal di rumah ibunya Mas Arie. Kita menumpang di lantai dua. Waktu itu keuangan kita juga cukup sulit, ngerasain banget tuh mau makan enak ditahan-tahan," ujar Fenita.

Wanita berdarah Palembang ini mengaku harus menahan keinginan pribadinya untuk hal yang lebih penting. Baginya kepentingan keluarga adalah urutan pertama. Dengan kondisi tersebut, Fenita pun berniat membantu Arie mencari tambahan penghasilan. Keinginan Fenita ini disambut baik sang suami. Arie bahkan ikut membantu mencarikan pekerjaan presenter untuk Fenita.

Arie yakin, kemampuan Fenita dalam memandu acara bisa membuka jalan mendapat penghasilan di dunia hiburan. Kini, pasangan yang menikah pada 5 Februari 2005 ini telah dikaruniai dua orang anak. Karier mereka di dunia hiburan pun bisa dikatakan sukses. 

Kepada VIVAlife, Fenita menceritakan awal perkenalannya yang unik dengan sang suami, serta rahasia keharmonisan rumah tangganya.

Bisa ceritain awal mula bertemu Arie?

Tahun 2003, kebetulan saya sekolah presenter dan sekolah saya sering mendatangkan presenter handal sebagai mentor kami. Salah satunya Mas Arie. Saat itu, teman-teman sempat heboh soal kedatangan Arie, sementara saya sendiri nggak tahu Arie Untung itu siapa. Baru setelah Arie datang saya tahu siapa dia. Setelah kelas selesai, saya langsung pulang.

Ternyata Arie menanyakan nomor telepon saya ke salah satu mentor. Dan lucunya mentorku memberikan nomor Feni yang lain karena di kelas kita memang ada dua yang bernama Feni. Sampai akhirnya Arie tahu nomorku yang benar. Dia sempat SMS, tapi nggak aku balas. Kami bertemu lagi di Jakarta. Biasa, sebagai teman, curhat-curhatan, nongkrong saja karena kami masing-masing masih punya pacar.


(Dari saling mencurahkan isi hati, ternyata keduanya memiliki rasa ketertarikan. Namun rasa ini masih dipendam. Setelah hubungan dengan pasangan masing-masing kandas, pertemanan mereka makin intens)

Bagaimana ceritanya sampai Arie menyatakan cinta?

Arie nggak pernah menyatakan cinta. Dulu pun kita nggak pernah ada kata pacaran. Tidak seperti anak-anak sekarang. Waktu itu, aku tidak sengaja berkenalan dengan orangtua Arie. Kita mau pergi dan Arie bilang ada barangnya yang ketinggalan, jadi kami harus balik ke rumah Arie.

Ternyata sampai rumah, ada orangtuanya Arie. Ibunya Mas Arie kan memang punya usaha wedding organizer. Tiba-tiba besoknya Arie memberi tahu saya kalau ibunya sudah memesankan gedung untuk pernikahan kita. Aku kaget, orang pacaran saja nggak. Tapi mas Arie cuek, dia sih bilang nggak masalah kalau memang gedungnya harus dikasih ke klien ibu.

(Lain lagi dengan cerita perkenalan Arie dengan orangtua Fenita. Mereka bertemu saat Arie manggung bersama band-nya. Arie berdandan ala rocker, lengkap dengan sepatu boot, eyeliner tebal, kutek warna hitam. Arie langsung mendapat label "preman" dari orangtua Fenita dan tidak mendapat izin berhubungan dengan putri mereka. Setelah mengenal lebih lama, kedua orangtua Fenita akhirnya memahami sikap dan sifat Arie sebenarnya)

Proses lamarannya?

Lamaran secara pribadi. Waktu itu tahun 2004. Waktu ada acara penggalangan dana untuk korban tsunami. Arie spontan melamar saya di atas panggung, di depan banyak orang. Aku kaget dan terharu banget, walau memang sudah merencanakan pernikahan tahun depan. Waktu itu pun karena itu lamaran dadakan, Arie meminjam cincin Gugun Gondrong untuk melamar saya.

Bagaimana kalian memutuskan menikah di usia muda?

Saya juga nggak tahu kenapa. Yang jelas saya sudah sreg dan yakin dengan Arie. Padahal dulu dengan pacar-pacar sebelumnya, saya tidak pernah merasakan itu. Mungkin karena bagi aku dia baik, jujur, bisa dipercaya, dan dewasa sementara usiaku dulu masih 20 tahun.

Nah, apa perbedaan usia yang jauh  itu jadi kendala?

Nggak juga. Menurut aku justru jarak usia kita ini pas. Karena kalau terlalu dekat, egonya masih sama-sama tinggi. Kalau kita berdua jatuhnya jadi saling mengimbangi, dan dia pun bisa mengajarkan aku bersikap dewasa, ngemong aku. Mau tidak mau aku juga harus mengimbangi dia.

Setelah menikah, Arie berubah?

Banyak pasangan yang bilang kalau masa pacaran itu indahnya minta ampun. Berbeda dengan kebiasaan sesudah menikah yang lebih cuek. Tapi ini tidak berlaku untuk Arie. Setelah menikah dia justru semakin romantis.

Siapa di antara kalian yang lebih romantis?

Mas Arie. Soalnya dia sering memberi kejutan. Waktu ulang tahun kemarin  dia mengumpulkan keluarga aku sama teman-teman hanya untuk ngucapin selamat ulang tahun. Justru karena keromantisan dia, kita berdua jadi berlomba-lomba memberi kejutan di hari spesial. Seperti waktu ulang tahun Arie kemarin, aku putar slide tentang masa kecil dia di restoran tempat kami dinner.

Selama menikah apa masalah besar yang pernah dihadapi?

Alhamdulillah sampai ini belum pernah ada masalah yang besar, yang bikin kita berantem hebat. Ya, semoga sih nggak akan pernah ada. Tapi untuk masalah-masalah kecil kita juga suka berselisih paham. Tapi itu bisa diatasi cepat.

Siapa diantara kalian berdua yang paling cemburu?

Dulu sebelum menikah aku yang sering cemburu. Bahkan aku posesif banget.Tapi sejak menikah, aku lama-lama mengerti soalnya aku mulai terjun ke dunia entertainment juga. Justru malah mas Arie yang sekarang lebih cemburuan. Dia sering telepon aku untuk nanyain kabar. Dia juga sering “sidak” ke tempat aku syuting.

Sama-sama sibuk, bagaimana kalian menyiasati hubungan?

Walaupun kita berdua sama-sama sibuk karena mas Arie punya usaha PR agency dan aku punya usaha EO, alhamdulillah kita selalu ketemu. Soalnya kan kita sama-sama presenter, jadi sering dapat job bareng.

Artis identik dengan kawin cerai, apa kalian pernah khawatir?

Oh pasti khawatir banget. Karena kita kan nggak tau apa yang akan terjadi nanti. Apalagi aku ada di dunia hiburan, aku tahu seluk beluk mengenai perceraian di kalangan artis. 

Jujur aja aku sering ngomongin ini sama Mas Arie, kita akhirnya jadi banyak belajar. Dan semakin berusaha menjaga hubungan kita berdua agar tetap harmonis.

Tips menjaga kelanggengan rumah tangga?

Saling percaya. Itu nomor satu. Setelah itu komunikasi dalam hubungan. Selain itu juga menjaga keharmonisan dengan liburan berdua. 

Saat ini Valentine jadi pro kontra, apa Anda dan Arie ikut merayakan?

Kebetulan Valentine berdekatan dengan hari ulang tahun saya, dan 5 Februari kemarin kami juga merayakan hari ulang tahun perkawinan. Romantis-romantisnya sudah kemarin. Sebenarnya sih untuk menyatakan keromantisan tidak harus Valentine, setiap hari juga romantis. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya