Olahraga Ekstrem: Bertaruh Nyawa di Suhu Minus 24 Derajat Celcius
Sabtu, 15 Februari 2014 - 15:47 WIB
Sumber :
- Transworld Surf
VIVAlife -
Ketika mendengar kata berselancar, pasti Anda akan membayangkan pantai yang penuh dengan pohon kelapa tinggi menjulang, ombak yang tinggi dan sengatan matahari.
Tapi di Danau Superior yang merupakan danau terbesar di Amerika Utara, bukan itu yang akan Anda temukan. Mereka justru memilih memacu adrenalin dengan berselancar di danau dengan air yang nyaris beku. Aktivitas ini populer dengan nama
freshwater surfing.
Di musim dingin, air danau benar-benar sedingin es dengan suhu 2 derajat celcius dan suhu udara -24 derajat celcius. Untuk itu, para peselancar harus mengenakan pakaian selam yang tebal.
Musim puncak untuk berselancar di danau dikatakan antara bulan Januari dan Maret. Bukannya menghindari, para peselancar bahkan mengaku lebih suka jika ada badai musim dingin, karena hal itu berarti ombak air jauh lebih besar dan tinggi.
Ombak air danau normal di musim dingin berkisar setinggi 10 hingga 12 kaki. Namun, saat terjadi badai, ketinggian ombak bahkan mencapai 30 kaki.
"Walaupun suhu dingin, danau ini tidak membeku sehingga sangat seru untuk berselancar di tengah amukan badai musim dingin," ujar salah seorang peselancar asal Wisconsin, Markus Barsch, dilansir Transworld Surf.
Ia juga mengatakan bahwa ia dan teman-teman peselancarnya memilih untuk memakai pakaian selam hitam setebal 6 milimeter dengan sepatu menyelam setebal 7 milimeter dan sarung tangan yang tebalnya sekitar 5 milimeter. Tak hanya itu, mereka pun harus mengaplikasikan lotion atau pelembab ke wajah mereka untuk melindungi kulit dari udara yang membeku.
Papan selancar yang mereka gunakan juga berbeda dengan papan selancar pada umumnya, yakni yang lebih tebal dan lebih luas daripada yang digunakan di laut karena air tawar tidak padat seperti air asin.
"Anda harus dalam kondisi tubuh yang sehat untuk melakukan freshwater surfing," tambahnya.
Menurut Barsch, bagian yang paling sulit adalah ketika selesai berselancar, pakaian selam yang dikenakan mulai dari ujung kaki hingga penutup kepala biasanya beku. Es bahkan menggantung-gantung di pakaian selam dan wajah mereka.
Setelah selesai berselancar, tubuh para surfer biasanya membeku dengan es menggantung pada wajah dan baju. Butuh 30 menit menunggu es mencair sehingga baju bisa dilepas. FOTO: Transworld Surf.
Â
"Anda harus menunggu hingga seluruh es mencair yang bisa memakan waktu sekitar 30 menit atau Anda harus merobek pakaian selam untuk melepaskannya dari tubuh," jelasnya.
Walaupun terdengar menakutkan, Barsch mengaku ia dan teman-temannya selalu merasa ketagihan berselancar di danau tersebut.
"Ini gila. Anda tahu risikonya adalah nyawa. Tapi kami hidup untuk berselancar di sini," ungkapnya.
![Yance Sayuri]()
![img_title]()
Baca Juga :
Daftar Harga Mobil MPV Terbaru per Mei 2025
Musim puncak untuk berselancar di danau dikatakan antara bulan Januari dan Maret. Bukannya menghindari, para peselancar bahkan mengaku lebih suka jika ada badai musim dingin, karena hal itu berarti ombak air jauh lebih besar dan tinggi.
Ombak air danau normal di musim dingin berkisar setinggi 10 hingga 12 kaki. Namun, saat terjadi badai, ketinggian ombak bahkan mencapai 30 kaki.
"Walaupun suhu dingin, danau ini tidak membeku sehingga sangat seru untuk berselancar di tengah amukan badai musim dingin," ujar salah seorang peselancar asal Wisconsin, Markus Barsch, dilansir Transworld Surf.
Ia juga mengatakan bahwa ia dan teman-teman peselancarnya memilih untuk memakai pakaian selam hitam setebal 6 milimeter dengan sepatu menyelam setebal 7 milimeter dan sarung tangan yang tebalnya sekitar 5 milimeter. Tak hanya itu, mereka pun harus mengaplikasikan lotion atau pelembab ke wajah mereka untuk melindungi kulit dari udara yang membeku.
Papan selancar yang mereka gunakan juga berbeda dengan papan selancar pada umumnya, yakni yang lebih tebal dan lebih luas daripada yang digunakan di laut karena air tawar tidak padat seperti air asin.
"Anda harus dalam kondisi tubuh yang sehat untuk melakukan freshwater surfing," tambahnya.
Menurut Barsch, bagian yang paling sulit adalah ketika selesai berselancar, pakaian selam yang dikenakan mulai dari ujung kaki hingga penutup kepala biasanya beku. Es bahkan menggantung-gantung di pakaian selam dan wajah mereka.
Setelah selesai berselancar, tubuh para surfer biasanya membeku dengan es menggantung pada wajah dan baju. Butuh 30 menit menunggu es mencair sehingga baju bisa dilepas. FOTO: Transworld Surf.
Â
"Anda harus menunggu hingga seluruh es mencair yang bisa memakan waktu sekitar 30 menit atau Anda harus merobek pakaian selam untuk melepaskannya dari tubuh," jelasnya.
Walaupun terdengar menakutkan, Barsch mengaku ia dan teman-temannya selalu merasa ketagihan berselancar di danau tersebut.
"Ini gila. Anda tahu risikonya adalah nyawa. Tapi kami hidup untuk berselancar di sini," ungkapnya.
Ancaman Sayuri Bersaudara dan Mantan Pemain Bisa Gagalkan Pesta Juara Persib
Bojan Hodak Waspadai Ancaman Sayuri Bersaudara dan Mantan Pemain Persib
VIVA.co.id
2 Mei 2025
