Fifty Shades of Grey:Kisah Laris Novel Erotis

E.L. James, penulis trilogi 'Fifty Shades'
Sumber :
  • fanpop.com

VIVAlife - Amerika Serikat mungkin dibesarkan oleh kaum Puritan, yang pernah melarang penyebaran novel erotis seperti "Lady Chatterley's Lover" karya D.H. Lawrence. Namun, kini agaknya selera bangsa itu akan erotika tak bisa dibendung. Novel erotis karya penulis Inggris E.L. James, "Fifty Shades of Grey", membangkitkan lagi kenikmatan pembaca akan romansa dan kisah cinta keras kepala berbalut fantasi seksual serba liar. 

Lawan El Salvador dan Kosta Rika, Timnas Argentina Tanpa Lionel Messi

Judul pertama dari trilogi, "Fifty Shades of Grey" bercerita tentang hubungan yang terjalin antara gadis lulusan universitas, Anastasia Steele, dan miliarder muda, Chritian Grey. Buku yang telah mampu mencetak penjualan sebanyak 40 juta eksemplar di seluruh dunia ini begitu gamblang menggambarkan adegan-adegan erotis yang melibatkan BDSM (bondage, dominasi, sadisme, dan masokisme). 

Sekitar 37 negara telah membeli hak cipta karya itu. Hebatnya, trilogi itu berhasil melampaui serial Harry Potter manyangkut waktu penjualan tercepat. 

Konten Bunda Corla dan Nikita Mirzani Jadi Kajian Dosen Universitas Mercu Buana

Pada awalnya, trilogy 'Fifty Shades' dikembangkan dari fan fiction (fiksi yang ditulis oleh penggemar suatu karya yang kisah atau karakternya bertumpu pada karya asli) "Twilight" dengan judul awal "Master of the Universe". Di dalamnya ada karakter-karakter yang diambil dari novel "Twilight" karangan Stephenie Meyer. Dikritik karena memuat unsur seksualitas teramat eksplisit, James memindahkan prosanya ke laman pribadi. 

Kemudian, "Master of the Universe" menjalani revisi dan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama, "Fifty Shades of Grey", dirilis sebagai e-book dan buku yang hanya dicetak berdasar permintaan pada bulan Mei 2011 oleh The Writers' Coffee Shop, penerbit ranah maya yang berbasis di Australia. Jilid kedua, "Fifty Shades Darker", dirilis September 2011, sementara "Fifty Shades Freed" menyusul pada Januari 2012. 

Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Kos Digerebek Polisi, Modusnya Pelaku Berindah-pindah

Tingginya tingkat permintaan memancing penerbit Vintage Books membeli lisensi trilogi itu. Dan langkah mereka dipandang jitu. Salah satu indikatornya adalah daftar buku terlaris yang dikeluarkan oleh koran USA Today. Dalam 16 minggu berturut-turut, trilogi 'Fifty Shades' menduduki tiga posisi teratas. 

Situasi ini tak ayal memicu tren baru di ranah penerbitan buku. Karya-karya lain dengan tema senada meramaikan rak toko buku serta daftar buku terlaris. Selain 'Fifty Shades', masih ada "Bared to You" (Sylvia Day), "Beautiful Disaster" (Jamie McGuire), "Taken" (Kelli Maine), "Seducing Cinderella" (Gina Maxwell), "Wrong Bed, Right Guy" (Katee Robert), dan "Switch" (Megan Hart). Penerbit-penerbit raksasa seperti Random House dan Penguin berlomba mencari penulis. Para editor pun menajamkan mata demi menemukan 'berlian' lain yang mengusung tema erotika. 

Tapi, karya yang disambut gegap-gempita di negeri orang itu tak otomatis mendapat sambutan sama di negeri asal pengarang. Sebuah kelompok yang berfokus pada masalah kekerasan dalam rumah tangga di Inggris, Wearside Women in Need, merencanakan pembakaran massal atas trilogi 'Fifty Shades'. Direktur lembaga, Clare Phillipson, menyebut buku itu berbahaya. "Buku itu berbahaya karena mengisahkan seorang gadis naif serta pria kaya penganiaya yang gemar memukulinya. Ditambah lagi, gadis itu banyak menerima perlakuan buruk secara seksual dari sang pria," ujarnya seperti dinukil dari laman Entertainment Weekly

Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apakah kelompok itu akan menjalankan rencananya. Namun, pastinya, karya erotis James, yang akan diadaptasi menjadi film, memancarkan efek 'panas' yang sama hebatnya di Inggris maupun Amerika Serikat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya