Deret Kuliner Khas Betawi yang Terlupakan

VIVAlife - Sejarah panjang Betawi tak hanya menyisakan seni atau bangunan bersejarah. Deretan kuliner pun dihasilkan dari percampuran budaya Arab, China, dan Belanda yang sudah lama membekas di Bumi Batavia.

Sebut saja soto Betawi, gado-gado, ketoprak, taoge rebus, dan kerak telor. Makanan tadi sangat populer sebagai makanan khas dan paling mudah dijumpai. Namun kerlip metropolitan juga menyisihkan beberapa kuliner kuno lain, yang kini semakin jarang disebut. Di ulang tahun kota Jakarta ke-486, tak ada salahnya kita mengintip lagi makanan yang nyaris terlupakan itu. 

Bubur khas Betawi ini memiliki tekstur encer. Menggunakan kuah semur, dengan tetelan, potongan tahu, dan kentang. Biasanya bubur ase ini disantap dengan menambahkan irisan ketimun, lobak, sawi asin, taoge dan sedikit cuka. Tak jarang pula hidangan ini disantap dengan kerupuk, emping, kacang tanah yang telah goreng dan cabai rawit merah ulek.

Hidangan dengan sentuhan cita rasa bangsa China ini dulu merupakan hidangan mewah orang Betawi. Terdiri dari daging ayam yang diolah dengan bumbu rempah. Soal rasa, tak perlu dipertanyakan. Bumbunya meresap hingga tulang.

Sudah merupakan tradisi masyarakat Betawi pada jaman dahulu untuk menyajikan nasi berkat saat acara syukuran. Kuliner ini merupakan paket nasi yang disajikan bersama sederet lauk pauk seperti semur, pesmol bandeng, serundeng, perkedel, dan gulai buncis yang kemudian dibungkus dengan daun jati atau daun teratai.

Anda penggemar ikan? Coba icip gabus pucung. Olahan ikan yang disajikan dengan kuah hitam seperti rawon. Bumbu-bumbu selain kluwak yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe dan kencur.

Kuliner yang satu ini terbilang sudah sangat langka. Seperti apa rupa fisiknya, mirip dengan ketupat sayur. Ketupat yang disajikan dengan kuah santan berisi daging sapi dan bumbu rempah. (ren)