Eat Local, Kampanye Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Parappa atau Pasar Para Petani di Eat Local, Jakarta
Sumber :
  • VIVAlife/Tasya Paramitha
VIVAlife -
Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024
Di jaman sekarang, banyak orang terutama yang tinggal di kota-kota besar yang lebih memilih membeli bahan pangan impor. Alasan utamanya adalah anggapan bahwa komoditas impor memiliki kualitas produk yang lebih baik.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Padahal banyak yang tidak menyadari bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh oleh bahan pangan sebelum diterima konsumen maka semakin banyak energi terbuang yang tentu saja makin berdampak pada perusakan bumi.
Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab


Tidak hanya itu, terkadang bahan pangan tersebut dipanen sebelum waktunya demi menjaga agar tidak busuk ketika sampai di tangan konsumen sehingga nutrisi yang terkandung pun belum maksimal.


Sedangkan bahan pangan lokal, meskipun bukan organik, memiliki rasa yang lebih baik dan nutrisi yang lebih tinggi karena dipanen pada saat benar-benar matang dan dijual segar segera setelah komoditas tersebut dipanen. Manfaat lain yang tidak kalah penting juga, secara tidak langsung telah mendukung para petani lokal dan membantu perekonomian mereka.


Oleh karena itu, sebuah komunitas pemuda kreatif dari kota Bandung, Jawa Barat bernama Agritektur mengadakan kegiatan Eat Local pada tanggal 26-27 September 2014 di area parkir The Stacks Burger, Kemang, Jakarta Selatan. Tujuannya mengajak masyarakat Jakarta lebih aktif berpartisipasi menjaga kelestarian bumi dan mendukung petani Indonesia dengan cara membeli dan mengkonsumsi makanan lokal.


“Eat Local adalah sebuah kampanye mandiri yang bertujuan untuk menyelamatkan bumi dengan cara membeli dan makan makanan lokal," ujar Ketua Agritektur, Robbi Zidna Ilman dalam rilis media yang diterima
VIVAlife,
Jumat, 26 September 2014.


Eat Local diadakan juga dalam rangka memperingati Hari Tani Sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 September. Melalui kegiatan Eat Local, para petani lokal menjadi lebih dekat kepada konsumen serta mendapatkan kesempatan untuk membuka jaringan bisnis baru. Konsumen mendapatkan bahan pangan segar yang dipanen hanya beberapa jam sebelum sampai di tangan mereka.


Acara tersebut juga dihadiri oleh Asep Kurnia, petani lokal Bandung beserta rekan-rekan petani lokal lainnya yang akan menjual komoditas mereka. Asep yang merupakan petani herbal asal Desa Ciburial, Bandung, selama ini telah banyak ikut dalam kegiatan yang dilakukan oleh Agritektur.


"Saya ingin usaha saya berkembang, dan melalui kegiatan ini saya bertemu orang baru jadi bisa banyak ngobrol dan tukar info," ungkap pria yang lebih akrab disapa Kang Asep.


Selama dua hari berturut-turut, dalam kegiatan Eat Local ini akan diadakan Parappa (Pasar Para Petani), Makan Udunan, beragam workshop yang akan dipandu oleh rekan dari Agritektur, seperti membuat butter dan cupping coffee. Kemudian ada pula Rawcal yang dipandu oleh Max dan Helga dari Burgreens Raw Explorers. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya