Emboli, Serangan Mematikan pada Ibu Melahirkan

Ilustrasi Wanita Hamil
Sumber :
  • iStockphoto
VIVAlife
Pesawat Terbakar, Manajemen Garuda Pastikan Penumpang Jemaah Haji dari Makassar Selamat
- Meskipun harus merasakan sakit yang luar biasa, melahirkan adalah momentum berharga bagi para ibu. Di mana bayi sembilan bulan yang berada di dalam kandungan, kini bisa didekapnya setelah melahirkan. Tangisan bayi pun meredam rasa perih, sehingga segaris senyum dapat merekah di wajah sang ibu.

Bankrupt and Mass Layoffs Hit Textile Industry

Sayangnya, kebahagiaan tersebut tak dirasakan oleh ibu yang terserang oleh emboli. Ini adalah sebuah peristiwa masuknya udara atau air ketuban ke dalam pembuluh darah yang pecah, sehingga aliran darah yang mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh tersumbat.
Pusat Data Baru Dibangun di Kota Jakarta


Dr. Frizar Irmansyah seorang dokter kandungan menyatakan, 90 persen ibu melahirkan yang terserang emboli sulit untuk diselamatkan.


"Emboli merupakan peristiwa yang langka namun sangat fatal. Hanya 3 persen kemungkinan untuk terjadi. Namun kesembuhannya hanya 10 persen, itu pun di luar negeri. Di Indonesia sendiri, setahu saya belum ada yang bisa selamat," kata Frizar Irmansyah saat dihubungi
VIVAlife
, Selasa, 26 November 2013.


Kasusnya memang jarang. Selama 21 tahun ia membuka praktik, baru ada tiga kasus emboli yang menyerang ibu melahirkan. Di antaranya yang belum lama terjadi di Manado dan juga pernah terjadi di Jakarta.


Ibu yang terkena emboli, spontan akan sesak napas karena kekurangan oksigen, darahnya pun berwarna kehitaman karena kadar oksigen menurun. Yang lebih parah, paru-paru dapat mengalami pendarahan. Begitu mengerikan, terlebih ketika tahu bahwa emboli tak dapat dicegah.


"Ini adalah proses alami yang tidak bisa dicegah, baik melahirkan cesar maupun normal. Ketika bayi siap lahir maka ketuban akan membuka lebar, sehingga dapat mengakibatkan pembuluh darah yang di sekitarnya pecah, air ketuban pun kemudian masuk ke dalam pembuluh darah tersebut," kata Frizar.


Walaupun sulit ditanggulangi, dokter tetap melakukan banyak upaya untuk menyelamatkan ibu yang terserang emboli. Di antaranya dengan menyuntikkan steroid sebagai obat anti peradangan dan memasang ventilator untuk memperlancar napas yang sesak.


Frizar melanjutkan, emboli tak hanya terjadi pada ibu yang melahirkan. Pada pasien yang harus diinfus, jarum suntik dapat memecahkan pembuluh darah sehingga udara pun masuk. Peristiwa ini dikenal dengan emboli udara.


"Namun kasus emboli udara juga jarang, dan tak sehebat emboli ketuban pada ibu melahirkan," ucap Frizar. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya