Ironis, Seorang Ibu Ditolak Anaknya karena Terlalu Jelek

Ilustrasi wanita menangis
Sumber :
  • iStock
VIVAlife
Waspada! Ini Tanda-tanda Masalah Keuangan yang Jarang Disadari, Nomor 3 Bisa Bikin Terlilit Utang
- Kebahagiaan menimang cucu tak bisa dirasakan Ding Liang, seorang wanita di China. Ia ditolak anaknya sendiri untuk menemui cucunya yang baru lahir, karena wajahnya terlalu jelek.

Sudah Rutin Jalan Kaki tapi Tetap Sulit Menurunkan Berat Badan? Ini 7 Alasannya

Ding berasal dari desa kecil di luar Yuyao, sebuah provinsi di China. Ia membesarkan anaknya dengan baik hingga berhasil lulus kuliah. Sang putra kemudian pindah ke Provinsi Hangzhou.
Nggak Perlu ke Salon! Ini Panduan Lengkap Mewarnai Rambut di Rumah agar Hasilnya Maksimal


Di sana, ia mendapat pekerjaan yang layak di sebuah
dealer
mobil kelas atas. Namun, hubungan Ding dan putranya memburuk saat ia hadir di pernikahan anak yang amat dicintainya itu.


Sang putra merasa malu, karena ibunya berpakaian seperti petani. Sejak saat itu, mereka jarang berhubungan. Ding tak pernah ditelepon anaknya. Mereka hanya berbicara saat ia yang menelepon.


“Tapi beberapa hari lalu dia menelepon dan mengatakan baru saja memilik bayi. Saya ingin mengunjunginya dan membawakan cucu saya hadiah,” kata Ding, seperti dikutip laman
Daily Mail
.


Namun, ia harus menelan pahitnya kekecewaan. Ding dilarang datang, karena ia terlalu jelek. “Dia bilang saya akan mempermalukannya karena terlalu jelek,” kata Ding lagi.


Naluri keibuan dalam diri Ding membuatnya memutuskan tetap berangkat. Pukul empat pagi, ia mengejar bus dari Yuyao ke Hangzhou. Ia sampai di kota sekitar pukul sembilan pagi.


Sayang, lagi-lagi Ding harus kecewa. Sang putra, yang tak mau ia sebutkan namanya, tidak menjawab teleponnya. Sedang Ding tak tahu persis di mana pria 32 tahun itu tinggal di Hangzhou.


Alhasil, Ding terlantar. Sambil membawa-bawa tas besar berisi pakaian bayi dan banyak buah tangan untuk cucunya, ia hanya bisa terduduk di pinggir jalan tanpa tahu apa yang harus dilakukan.


Ding ditemukan menangis di tengah jalan. Tadinya ia berharap kehadirannya yang membawa oleh-oleh untuk sang cucu akan mengubah keputusan putranya. Namun, perjalanan lima jamnya siap-sia.


Ia lantas diwawancarai televisi lokal dan banyak dibahas di media sosial China. Ada yang berpikir, mungkin ada alasan lain yang membuat sang putra benar-benar menolak ibu kandungnya sendiri.


Namun akhirnya mereka menyadari sesuatu. “Kalaupun alasan itu ada, untuk seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan anak, apa ada yang tak bisa dimaklumi atau dimaafkan?” kata presenter televisi yang mengulas kisah Ding.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya