Ironis, Seorang Ibu Ditolak Anaknya karena Terlalu Jelek
Jumat, 18 Juli 2014 - 10:36 WIB
Sumber :
- iStock
VIVAlife
- Kebahagiaan menimang cucu tak bisa dirasakan Ding Liang, seorang wanita di China. Ia ditolak anaknya sendiri untuk menemui cucunya yang baru lahir, karena wajahnya terlalu jelek.
Ding berasal dari desa kecil di luar Yuyao, sebuah provinsi di China. Ia membesarkan anaknya dengan baik hingga berhasil lulus kuliah. Sang putra kemudian pindah ke Provinsi Hangzhou.
Di sana, ia mendapat pekerjaan yang layak di sebuah
dealer
mobil kelas atas. Namun, hubungan Ding dan putranya memburuk saat ia hadir di pernikahan anak yang amat dicintainya itu.
Sang putra merasa malu, karena ibunya berpakaian seperti petani. Sejak saat itu, mereka jarang berhubungan. Ding tak pernah ditelepon anaknya. Mereka hanya berbicara saat ia yang menelepon.
Baca Juga :
Akselerasi Target NZE 2060, Kadin Net Zero Hub Dorong Industri Besi dan Baja Nasional Bisnis Berkelanjutan
Baca Juga :
5 Manfaat Kandungan Hyaluronic Acid, Disebut Ampuh Melawan Penuaan dan Bikin Wajah Awet Muda
Naluri keibuan dalam diri Ding membuatnya memutuskan tetap berangkat. Pukul empat pagi, ia mengejar bus dari Yuyao ke Hangzhou. Ia sampai di kota sekitar pukul sembilan pagi.
Sayang, lagi-lagi Ding harus kecewa. Sang putra, yang tak mau ia sebutkan namanya, tidak menjawab teleponnya. Sedang Ding tak tahu persis di mana pria 32 tahun itu tinggal di Hangzhou.
Alhasil, Ding terlantar. Sambil membawa-bawa tas besar berisi pakaian bayi dan banyak buah tangan untuk cucunya, ia hanya bisa terduduk di pinggir jalan tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
Ding ditemukan menangis di tengah jalan. Tadinya ia berharap kehadirannya yang membawa oleh-oleh untuk sang cucu akan mengubah keputusan putranya. Namun, perjalanan lima jamnya siap-sia.
Ia lantas diwawancarai televisi lokal dan banyak dibahas di media sosial China. Ada yang berpikir, mungkin ada alasan lain yang membuat sang putra benar-benar menolak ibu kandungnya sendiri.
Namun akhirnya mereka menyadari sesuatu. “Kalaupun alasan itu ada, untuk seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan anak, apa ada yang tak bisa dimaklumi atau dimaafkan?” kata presenter televisi yang mengulas kisah Ding.
Halaman Selanjutnya
Naluri keibuan dalam diri Ding membuatnya memutuskan tetap berangkat. Pukul empat pagi, ia mengejar bus dari Yuyao ke Hangzhou. Ia sampai di kota sekitar pukul sembilan pagi.